Satu dekade yang lalu

Saya adalah seorang pemuda yang sudah menghirup nafas dari 20 tahun silam.Saat ini saya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta yang mengkokohkan bangunannya di daerah Jakarta Barat. Saya bisa dibilang seorang pemuda yang baru mengenal Tuhan,bagaimana tidak? Sewaktu berseragam putih-biru ,tepatnya kelas III SLTP.Saya mengikuti persiapan sakramen baptis yang diajarkan oleh Suster dari rumah doa Gua da lupe,namun sayang belum ada 1 bulan saya mengundurkan diri dengan alas an mau ujian sekolah.Di tahun berikutnya saya kembali mengikuti persiapan sakramen baptis,yang diajarkan oleh seorang katakese dari St.Anna.Setelah 1 tahun akhirnya saya di baptis di Gereja St.Anna,tepat tanggal 20 April 2000 dan 3 bulan sesudah itu saya menyempurnakan Iman Katholik saya dengan sakramen krisma.

Tetapi setelah menerima sakramen baptis dan krisma,saya merasa bukan semakin dekat dengan Tuhan,bisa dibilang saya meninggalkan Tuhan.Saat itu saya masih berstatus sebagai pelajar sekolah tehnik menengah dikawasan Jakarta.Mungkin karena pergaulan dari teman-teman sekolah,saya mulai meninggalkan seluruh organisasi yang saya ikuti,yang dulunya aktif dibidang olahraga yaitu bulutangkis,mulai saya tinggalkan bahkan pada saat itu saya sudah mulai untuk menghisap rokok ,padahal sebagai atlit bulutangkis saya paling benci melihat orang merokok.Tapi setelah masuk dalam lingkungan pelajar STM,saya sudah menjadi perokok aktif  dan sudah mulai berkelakuan layaknya anak jalanan.Pernah suatu hari saya mendapat 2 undangan,yang pertama yaitu: Undangan rosario mudika  dan yang satunya lagi undangan ulang tahun dari teman semasa SMP.Dari kedua undangan itu yang saya hadiri adalah undangan ulang tahun,padahal saat itu acara ulang tahun diadakan di kawasan kelapa gading dan kebetulan pada hari itu duit  sepersenpun tak ada.Yang ada hanyalah sebuah gitar,akhirnya otak anak jalanan pun keluar,saya bersama teman-teman sekolah ngamen sampai kelapa gading.Padahal kalau teman-teman bandingkan dari 2 undangan ini yang paling mudah adalah undangan rosario,disamping kita dekat dengan Bunda Maria,kita bisa mengenal teman-teman dari mudika lain,tapi saat itu memang yang paling saya takutkan adalah undangan untuk ikut organisasi mudika.Mendingan nongkrong bareng teman-teman! Pikir ku.

Maka tak heran kalau saya terjerumus untuk mrngikuti ajakan dari teman-teman sekolah,minuman beralkohol sudah tak asing lagi buat nemenin waktu nongkrong bahkan begadang sampai pagi.Suatu hari tepatnya tanggal 1 Maret 2002 lalu saya mendapatkan tawaran sesuatu dari teman,yaitu obat-obatan terlarang.Saat itu saya berencana menyelesaikan laporan PKL di perusahaan yang berada di daerah bekasi,lantaran tidak punya uang untuk kesana,akhirnya untuk menenangkan pikiran saya terima tawaran dari teman saya dan meminumnya,1 butir terasa kurang,saya minum 2 masih terasa kurang hingga akhirnya saya terus meminumnya sampai 8 butir.Obat penenang itu bercampur dengan jiwa dan raga saya,akhirnya untuk memenuhi rencana saya kr tempat PKL,saya memeras anak pelajar dari sekolah lain.Apesnya saya dikeroyok dan dalam keadaan tak sadar saya mencoba melawan,5 orang yang mengeroyok saya sampai akhirnya saya ditendang hingga jatuh dari mobil yang saya naiki itu.Darah pun mengalir dari balik baju seragam-ku tapi tidak sederas rasa dendam yang ada di hati-ku.

2 Maret 2002 saya beritahukan kepada teman-teman sekolah saya untuk mencegat pelajar yang mengeroyokku kemarin.Dengan bermodalkan aneka senjata tajam kami menunggunya,akhirnya yang dinanti-nanti pun datang,alhasil tawuran pun tak terelakan,dendam yang menyelimuti-ku saat itu mematahkan rasa takut yang selama ini berada di diri-ku,yang namanya perkelahian itu pasti ada korban dong! Salah satunya saya sendiri termakan oleh dendam ,akhirnya berakhir di UGD.Selama 2 bulan saya terbaring di tempat tidur,tidak sedikit yang menjenguk saya saat itu,salah satunya mudika,perasaan malu,bersalah bercampur menjadi satu.Untuk menunggu kesembuhan saya,waktu yang berjalan itu saya habiskan dengan mendengarkan radio dalam acara request on air.Akhirnya lewat radio saya berkenalan dengan seorang gadis namun sayangnya kita berbeda kepercayaan,tapi kami tetap menjalin hubungan walaupun back street.

Semenjak menjalin hubungan dengan gadis (sebut saja SN) saya benar-benar melupakan gereja,apa lagi setelah orang tua SN menuntut saya untuk mengikuti ajaran agamanya.Namun saya menolak dengan halus,tapi orang tua Sn bersikeras untuk mencoba memisahkan kita.Akhirnya waktu pun yang menjawab karena setelah lulus sekolah saya diajak oleh paman untuk membantu usahanya di luar pulau,di pulau seberang saya mencoba untuk kembali mengikuti perayaan ekaristi yang sudah lama saya tinggalkan dan saya menemukan kembali pancaran hati saya yang sudah lama redup tak bersinar,lewat gereja katholik yang terletak di atas bukit itu.Setiap minggu saya kembali mengikuti perjamuan kudus itu.3 bulan berlalu,usaha paman saya mulai goyah akhirnya gulung tikar namun saya mendoakan paman saya untuk tetap sabar,terus dan terus berdoa.Tak lama tragedi menimpa keluarga besar-ku setelah usaha paman bangkrut,mama saya mendapatkan 5 jahitan akibat kecelakaan motor,begitu mendengar berita itu,saya langsung berkemas ke Jakarta,sewaktu dalam perjalanan pulang saya mendapat berita duka cita pada hari yang sama,yaitu nenek-ku tercinta yang sudah 1 minggu dirawat di rumah sakit,meninggalkan kami untuk selama-lamanya.Saat itu saya benar-benar kecewa kepada Tuhan,mengapa doa & permohonan saya tidak dikabulkan?

Sesampainya di Jakarta saya belum bisa langsung beristirahat,karena sebagai cucu tertua (karena saat itu kakak saya sedang berada diluar negeri) harus mengikuti upacara pemakaman dari awal hingga akhir,ditambah lagi dengan merawat mama yang sedang saat itu masih terbaring dirumah sakit.Setelah 1 minggu kemudian mama diperbolehkan untuk pulang.

Semenjak kejadian itu saya kembali jadi pengangguran yang mencari uang jajan lewat hidup dijalan,saya kembali ke kehidupan sebelumnya & kembali berhubungan dengan Sn.Berita kembalinya saya ke Jkt pun akhirnya di dengar oleh keluarga Sn,sampai akhirnya saya & Sn disidang oleh keluarganya.Apakah kamu benar-benar serius berhubungan dengan Sn? Tanya keluarganya,”kalau masalah serius,bisa bapak Tanya sendiri oleh Sn,kalau saya memang benar-benar mencintainya! “jawab saya”tapi kalau Sn yang mengikuti kepercayaan saya,atau saya yang mengikuti kepercayaan bapak,itu belum bisa kami putuskan,tambahan dari mulut saya.Namun orang tua Sn bersikeras agar saya yang mengikuti  kepercayaan Sn.Kamu kan lelaki,masa kamu tidak bisa memutuskan masalah itu.Kalau kamu tidak bisa memberikan jawaban saat ini juga kamu jangan pernah coba-coba lagi untuk menemui anak saya,Karena anak saya mau di sekolahkan di pesantren tempat kakaknya mengajar! Orang tua Sn pun mengancam,Sn yang saat itu mendengar kata-kata orang tuanya langsung menangis dan masuk ke kamar.Saya yang saat itu merasakan situasi yang sangat tegang dan tak mau hubungan saya dengan Sn putus dengan keadaan seperti itu,akhirnya mengalah,tapi saya hanya mau belajar kepercayaan yang bapak anut dulu loh pak!Karen saya tak ingin pindah agama hanya gara-gara Sn berbeda dengan saya,tapi saya ingin pindah agama benar-benar dari hati saya pribadi! Kata terakhir yang merupakan pertimbangan dari saya walaupun hati kecil saya menolak.Akhirnya orang tua Sn menyetujui pertimbangan saya,dan kita bisa berhubungan lagi tanpa sepengetahuan keluarga saya.Karena dari pihak keluarga saya pun menolak dengan keras apabila saya berhubungan dengan Sn.

Setelah kejadian itu saya pun diajarkan oleh Sn tentang hukum-hukum agama yang Sn anut,membaca dan menulis huruf-huruf arab walaupun tidak bisa-bisa tapi Sn pun tidak menyerah untuk memperkenalkan-ku tentang agama yang dia anut.tapi tidak sampai belajar sholat dan mengaji,karena saya hanya ingin mengenal saja.3 bulan lamanya saya menganggur di Jkt,saya mendengar kabar bahwa tak lama lagi paman saya yang berada di pulau seberang akan berlibur ke Jkt.Biasanya kalau saya belum mendapatkan pekerjaan,saya diajak kembali oleh paman untuk membantu usaha yang baru ia gerakan.Ternyata dugaan saya benar,saya yang sudah terlanjur mencintai Sn dan tak ingin berpisah dari Sn,akhirnya kabur dari rumah selama 3 hari saya tidak pulang walaupun duit sepeser tak ada dikantong,baju dan celana,cuma yang saya kenakan.yang saya pikirkansaat itu adalah saya tak ingin lagi berpisah dengan Sn,dan saya berniat akan kembali kerumah apabila paman saya sudah kembali lagi ke pulau seberang,ternyata paman saya membatalkan tiket yang sudah dipesan dan ikut membantu orang tua saya untuk mencari saya.

Sampai hari ke-4 saya tinggal dirumah teman saya secara bergiliran seperti seekor parasut yang hidupnya berpindah-pindah.Saya kembali berpikir,sampai kapan saya harus begini? Akhirnya Sn membujuk saya untuk kembali kerumah,tapi saat itu saya kerumah kakek saya yang rumahnya tak jauh dari rumah saya.Ternyata disana orang tua beserta keluarga besar mama saya sedang kumpul,seperti anak yang hilang ,begitu keluarga saya melihat saya mereka langsung memeluk & menangis di bahu saya.Akhirnya 3 hari kemudian saya berpamitan ke teman-teman saya termasuk keluarga Sn karena saya akan kembali ke pulau seberang bersama paman saya.Sesampainya disana perubahan sikap saya benar-benar kelihatan,yang awalnya periang,menjadi pemurung dan senang menyendiri,bermain gitar & bersenandung,sampai suatu hari saya berpikir “Apakah saya mempermainkan agama?Seberapa besarkah dosa saya?Apa yang harus saya lakukan?”sambil bertanya-tanya,saya memainkan sebuah lagu kenangan”Apa salah & dosa-ku?” yang salah satu liriknya “Oh Tuhan berilah petunjuk-Mu! Untuk ku jadikan pegangan hidup-ku!” makanya sampai sekarang ini saya selalu senang lagu itu,ternyata Tuhan benar-benar memberikan petunjuk.

Ditempat tinggal paman saya tepatnya di depan rumah paman saya ada sebuah keluarga,yang ternyata selama ini dia selalu memperhatikan kegelisahan saya dari balik jendela rumahnya,tak lama dia menghampiri saya yang saat itu sedang duduk diteras rumah.Dia memperkenalkan dirinya (sebut saja AH) namun saya memanggilnya dengan sebutan Om (karena umurnya hamper sama dengan papa saya).Kehadiran dia benar-benar sangat berarti buat saya,dia selalu memperhatikan kehidupan saya melebihi perhatian paman saya.Saya sudah menganggap Om.AH seperti orang tua saya sendiri,saya pun sudah dianggap seperti anak sendiri oleh keluarga Om.AH.Saya selalu bercerita bagaimana kehidupan saya yang dahulu sampai saya berhubungan dengan gadis yang berbeda agama dengan saya,dia juga memberikan nasehat kepada saya agar saya jangan salah langkah.Dia juga mensuport saya untuk selalu beribadah ke gereja dan selalu berdoa kepada Tuhan.Sampai suatu kali saya berpikir “akan memutuskan hubungan saya dengan Sn apabila waktunya benar-benar pas,tapi saya menginginkan seolah-olah Sn yang menyakiti saya dan bukan saya menyakiti Sn.

8 bulan lamanya saya tinggal dipulau sebrang,tidak punya teman,sahabat hanya Om.AH yang menjadi kawan dan orang tua saya selama disana.Akhirnya pas malam natal 2003 saya berniat kembali ke Jkt dan merayakan natal di Jkt,saya berpamitan dengan Om.AH,Istrinya dan anaknya yang menganggap saya sebagai keluarganya sendiri,tidak sedikit oleh-oleh dari mereka yang saya bawa untuk keluarga saya di Jakarta.Tanggal 24 Desember 2003 jam 4:00 saya mendarat dan kembali menghirup udara di Jakarta,perasaan senang,rindu,kangen pun tak tertahan untuk menuju kerumah.Malam natal pun tidak saya lewatkan untuk mengikuti misa walaupun badan terasa lelah.Setelah natal,biasanya para mudika berkeliling untuk mengucapkan selamat natal kepada seluruh warga katholik,namun saya tunggu ternyata tidak ada yang berkunjung kerumah saya,”mungkin tidak tau kalau saya sudah kembali,karena saya pun belum begitu akrab sama teman-teman mudika”pikirku.Sn pun yang begitu tahu kalau saya sudah kembali,ingin bertemu dengan ku setelah 1 tahun berpisah.

Satu bulan setelah itu saya bercerita kepada teman-teman saya yang juga teman-teman Sn,bahwa saya akan berusaha agar Sn menyakiti saya.Teman-teman yang begitu mendengar kata-kata saya langsung kaget dan melontarkan pertanyaan,Emang kenapa?Lu ga sayang lagi ma dia? atau lo dapat cewek baru disana? Saya hanya menjawab:justru karena gue sayang banget ma dia makanya gue ambil jalan seperti ini.Jalan terbaikuntuk kita berdua,kalian kan tau selama 3 tahun gue berhubungan ma dia,tapi selama 3 tahun gue juga back street,gue kasihan ma dia kalo terus-terusan seperti ini.”Akhirnya teman-teman saya pun mengerti akan jalan yang saya ambil ini.Tepatnya bulan April 2004 saya mendapatkan sebuah undangan ibadat paskah mudika wilayah,mau tidak mau akhirnya saya ikut menghadiri undangan itu,karena yang memberikan undangan itu langsung bertemu dengan saya.Ibadat paskah itu dipimpin oleh Rm.L.B.S.Wiryo Wardoyo.Pr dengan didampingi seorang pengurus mudika paroki.Setelah ibadat diadakan acara ramah tamah antara mudika wilayah dan paroki,dan saya sempat berpikiran “enak sekali yach kalau kita bisa dekat,akrab dengan seorang pemuka agama!”Akhirnya sya pun berkeinginan untuk menyempurnakan pikiran saya dengan bergabung di acara LDK St.Gabriel yang diadakan tanggal 16-18 juli 2004 yang lalu.Walaupun jadi peserta namun saya langsung diangkat menjadi ketua regu di tim yang saya pimpin.

Setelah acara LDK saya pun semakin bersemangat,karena melihat solidaritas,kekompakkan,dan kreatifitas panitia LDK.Saya ingin menjadi bagian dalam suatu acara,ternyata benar-benar terkabul.Saya menjadi bagian dari panitia penyelenggara HUT RI ke-59 (17Agustus 2004)di gereja St.Gabriel.Mungkin karena kesibukan saya di gereja,Sn tidak pernah bisa bertemu dengan saya seperti tahun-tahun sebelumnya.Akhirnya dia kesal dan ingin bertemu dan berbicara dengan saya,dalam pembicaraannya itu dia berkata”kamu kayaknya sibuk sekali yach! Sampai-sampai perhatian ke aku aja tidak ada sama sekali!,kamu terlalu egois,terlalu memikirkan pekerjaan dan keluarga kamu saja akhir-akhir ini! Ya udah aku doain semoga kamu tuch cepat kaya!!”Saya pun kaget setengah mati dengan kata-kata yang diucapkan Sn,namun saya menimpalinya “oh,ya sudah, makasih atas doanya!!!” Saya pun langsung  meninggalkannya dalam keadaan menangis,Bayangkan saja baru jadi teman istimewa sudah berani bilang seperti itu,masalah keluarga pakai di bawa-bawa,bagaimana bila sudah jadi pasangan hidup. Namun doa yang Sn ucapkan benar-benar menjadi kenyataan,1 minggu setelah itu saya mendapatkan panggilan kerja,lewat lamaran yang saya masukkan di gereja dan saya diterima sebagai staff di perusahaan itu.

Niat dan keinginan saya untuk bekerja penuh sebagai ungkapan rasa syukur kepada gereja semakin menggebu-gebu.Tak lama ada pergantian pengurus mudika paroki dan yang menjadi kandidat dari wilayah saya adalah saya sendiri,nah kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk mewujudkan keinginan yang selama ini terpendam dari diri saya.Berawal dari visi dan misi yang dicanangkan oleh beberapa kandidat semua bernilai baik termasuk saya,yang mempunyai visi,merecruit anggota mudika yang belum tergerak hatinya untuk aktif di organisasi mudika paroki,dan misi saya adalah mengadakan suatu  program yang meliputi paroki kita sendiri dengan mudika dari paroki lain.Semua itu menjadikan saya sebagai ketua Dewan Mudika Harian di kepengurusan mudika paroki dan keinginan saya untuk bisa kenal dan akrab dengan pemuka agama akhirnya bisa terwujud,dengan hadirnya Romo Rudy.H.Pr di paroki ini saya bisa kenal dengan mudika keseluruhan.Dan ternyata yang dulunya musuh diwaktu sekolah sekarang bisa menjadi kawan,mungkin inikah panggilan Tuhan.

Siapa bilang urakkan tidak bisa menjadi pelayan Tuhan?

Leave a comment